BRINGINAN, JAMBON – Puluhan ribu warga Desa Bringinan dan sekitar tumplek blek di Lapangan olah raga Desa Bringinan Kecamatan Jambon dalam rangka menghadiri tasyakuran pesta rakyat, Sabtu (31/10) lalu. Tasyakuran pesta rakyat ini terselenggara atas kekompakan dan gotongroyong dari warga desa Bringinan. Mulai dari perangkat desa, BPD, Karangtaruna, RT/RW, tokoh masyarakat, warga Bringinan yang menjadi TKI dan sponsor.
Tradisi tahunan diperingati dengan melibatkan semua warga Desa Bringinan dan sudah berlangsung secara turun temurun dan terus dilestarikan. Hal ini diungkapkan Barno, SH selaku kepala Desa Bringinan saat memberikan sambutan dihadapan ribuan warga yang memadati lapangan olah raga milik Desa Bringinan ini. Uniknya selain acara istighosah dan selamatan juga digelar, seni gajah-gajahan, seni Reoyog dan malam harinya digelar pertunjukan Ketoprak Ngesti Budoyo asal Desa Krebet mengambil lakon Babad Alas Mentaok semalam suntuk.
“Selain nguri-nguri tradisi yang ada sejak nenek moyang dahulu. Tasyakuran Pesta Rakyat ini kami tujukan untuk keselamatan seluruh warga desa kami . Semoga satu tahun ke depan diberikan kemakmuran keselamatan oleh Allah SWT”, ujar Barno yang juga sebagai direktur Pupuk Organik Star Baruno.
Barno juga mengemukakan , tradisi Tasyakuran Pesta Rakyat Bringinan ini merupakan tradisi “nylameti “ desa selama satu tahun. Oleh karena itu biaya yang timbul dari pelaksanaan acara ini hasil urunan seluruh warga desa, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. “Saya bangga sebagai kepala desa Bringinan melihat kekompakan dan kegotongroyongan warga demi suksesnya kegiatan tasyakuran pesta rakyat Bringinan,” lanjutnya. Ia juga menandaskan, Desa Bringinan sekarang beda jauh dengan yang dulu.
Kemajuan yang telah dicapai Desa Bringinan terus bergerak maju dan sejajar dengan desa lainnya. Hal ini terbukti pembangunan infratuktur sudah banyak dilakukan. “Selama Saya memimpin desa Bringinan selama dua tahun ini sudah bisa dirasakan warga Bringinan. Mulai dari jalan tembus antar desa, plengsengan jalan, pengaspalan jalan, pengecoran jalan, normalisasi sungai sekaligus jalan tembus, pertanian dengan irigasinya, pengembangan SDM perangkat desanya dan yang paling penting transparansi dalam segala hal. Dan Saya akan terus menggelorakan revolusi mental demi kemajuan desa Bringinan,” paparnya.
Pada kesempatan itu Barno usai menerima buku sejarah Desa Bringinan dari tokoh Bringinan Pak Wajib mengatakan, sejarah Desa Bringinan sesuai yang sering Saya dengar mitos bahwa anak anak Bringinan tidak bisa keluar, tidak bisa tampil. Maka pada kesempatan ini, Desa Bringinan Saya buka dan ini terbukti. “Seperti contohnya putra dari Pak Yadi saat ini mengambil S2 dikuala lumpur, juga putra dari pak Wajib mendapatkan bea siswa di Bogor dan lainnya,” papar Barno.
Dikatakan, berkat perjuangan bersama Saya dan perangkat desa dibantu warga Bringinan agar Desa Bringinan bisa dikenal di Kabupaten Ponorogo. “Kalau dulu Bringinan tertutup oleh Desa Bringin. Sekarang desa Bringinan sudah saya buka blak, dan mereka sudah tahu dan mengerti Desa Bringinan Kecamatan Jambon itu ada. Jadi sudah terpendam lagi,” tambahnya.
Pihaknya akan terus membangkitkan pemuda-pemuda Bringinan untuk terus maju dan berkembang. Jadi saya harapkan para orang tua bisa menghormati para pemuda desa Bringinan untuk maju. “Adanya Saya menjadi lurah karena ada Bringinan. Dan Bringinan ini adalah peninggalan dari yang babat Desa Bringinan. Dan ini pihaknya sudah menyiapkan sejarah Desa Bringinan sesuai dengan urut-urutan cerita berdirinya Desa Bringinan,” tukasnya.
Sumber : Media Mataraman
Tradisi tahunan diperingati dengan melibatkan semua warga Desa Bringinan dan sudah berlangsung secara turun temurun dan terus dilestarikan. Hal ini diungkapkan Barno, SH selaku kepala Desa Bringinan saat memberikan sambutan dihadapan ribuan warga yang memadati lapangan olah raga milik Desa Bringinan ini. Uniknya selain acara istighosah dan selamatan juga digelar, seni gajah-gajahan, seni Reoyog dan malam harinya digelar pertunjukan Ketoprak Ngesti Budoyo asal Desa Krebet mengambil lakon Babad Alas Mentaok semalam suntuk.
“Selain nguri-nguri tradisi yang ada sejak nenek moyang dahulu. Tasyakuran Pesta Rakyat ini kami tujukan untuk keselamatan seluruh warga desa kami . Semoga satu tahun ke depan diberikan kemakmuran keselamatan oleh Allah SWT”, ujar Barno yang juga sebagai direktur Pupuk Organik Star Baruno.
Barno juga mengemukakan , tradisi Tasyakuran Pesta Rakyat Bringinan ini merupakan tradisi “nylameti “ desa selama satu tahun. Oleh karena itu biaya yang timbul dari pelaksanaan acara ini hasil urunan seluruh warga desa, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. “Saya bangga sebagai kepala desa Bringinan melihat kekompakan dan kegotongroyongan warga demi suksesnya kegiatan tasyakuran pesta rakyat Bringinan,” lanjutnya. Ia juga menandaskan, Desa Bringinan sekarang beda jauh dengan yang dulu.
Kemajuan yang telah dicapai Desa Bringinan terus bergerak maju dan sejajar dengan desa lainnya. Hal ini terbukti pembangunan infratuktur sudah banyak dilakukan. “Selama Saya memimpin desa Bringinan selama dua tahun ini sudah bisa dirasakan warga Bringinan. Mulai dari jalan tembus antar desa, plengsengan jalan, pengaspalan jalan, pengecoran jalan, normalisasi sungai sekaligus jalan tembus, pertanian dengan irigasinya, pengembangan SDM perangkat desanya dan yang paling penting transparansi dalam segala hal. Dan Saya akan terus menggelorakan revolusi mental demi kemajuan desa Bringinan,” paparnya.
Pada kesempatan itu Barno usai menerima buku sejarah Desa Bringinan dari tokoh Bringinan Pak Wajib mengatakan, sejarah Desa Bringinan sesuai yang sering Saya dengar mitos bahwa anak anak Bringinan tidak bisa keluar, tidak bisa tampil. Maka pada kesempatan ini, Desa Bringinan Saya buka dan ini terbukti. “Seperti contohnya putra dari Pak Yadi saat ini mengambil S2 dikuala lumpur, juga putra dari pak Wajib mendapatkan bea siswa di Bogor dan lainnya,” papar Barno.
Dikatakan, berkat perjuangan bersama Saya dan perangkat desa dibantu warga Bringinan agar Desa Bringinan bisa dikenal di Kabupaten Ponorogo. “Kalau dulu Bringinan tertutup oleh Desa Bringin. Sekarang desa Bringinan sudah saya buka blak, dan mereka sudah tahu dan mengerti Desa Bringinan Kecamatan Jambon itu ada. Jadi sudah terpendam lagi,” tambahnya.
Pihaknya akan terus membangkitkan pemuda-pemuda Bringinan untuk terus maju dan berkembang. Jadi saya harapkan para orang tua bisa menghormati para pemuda desa Bringinan untuk maju. “Adanya Saya menjadi lurah karena ada Bringinan. Dan Bringinan ini adalah peninggalan dari yang babat Desa Bringinan. Dan ini pihaknya sudah menyiapkan sejarah Desa Bringinan sesuai dengan urut-urutan cerita berdirinya Desa Bringinan,” tukasnya.
Sumber : Media Mataraman
EmoticonEmoticon